AHMAD NAFILUL HUDA
BELAJAR NGEBLOG
Home
Sitemap
Template
Edit Template
Panduan
Seo
Masalah Blog
Tool
Lencana Facebook
Ahmad Nafilul Huda
Buat Lencana Anda
Total Pengunjung
Home
»
kooperatif
»
stad. jigsaw
»
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Lima model Pembelajaran Kooperatif yang sering digunakan oleh tenaga pengajar di berbagai sekolah-sekolah, yaitu:
A.
STAD (Student Team Achivment Divition)
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.
Pembelajara
n
kooperatif tipe STAD terdiri lima
komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD
Secara rinci langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.
Penyajian kelas (Class Presentations).
Guru menyajikan materi di depan kelas secara klasikal yang difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang akan dibahas saja. Selanjutnya siswa disuruh belajar dalam kelompok kecil untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
2.
Pembentukan kelompok belajar (Teams).
Siswa disusun dalam kelompok yang anggotanya heterogen (baik kemampuan akademiknya maupun jenis kelaminnya). Caranya dengan merangkingkan siswa berdasarkan nilai rapor atau nilai terakhir yang diperoleh siswa sebelum pembelajaran kooperatif model STAD. Adapun fungsi dari pengelompokan ini adalah untuk mendorong adanya kerjasama kelompok dalam memperlajari materi dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
3.
Pemberian Tes atau kuis (Quizzes).
Setelah belajar kelompok selesai diadakan tes atau kuis dengan tujuan untuk mengetahui atau mengukur kemampan belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini siswa sama sekali tidak dibenarkan untuk bekerjasama dengan temannya. Tujuan tes ini adalah untuk memotivasi siswa agar berusaha dan bertanggung
jawab secara individual.
4.
Pemberian skor peningkatan individu (Individual Improvement Scores).
Hal ini dilakukan untuk memberikan kepada siswa suatu sasaran yang dapat dicapai jika mereka bekerja keras dan memperlihatkan hasil yang baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Pengelola skor hasil kerjasama siswa dilakukan dengan urutan berikut: skor awal, skor tes, skor peningkatan dan skor kelompok.
5.
Penghargaan kelompok (Team Recognition).
Penghargaan kelompok ini diberikan dengan memberikan hadiah sebagai penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar. (Slavin,1995 dalam Prilatama, 2008).
[1]
B.
TGT (Turnamen Game Team)
Pembelajaran
kooperatif model TGT (Team Game Tournament) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Edi Prayitno (2006: 7-8) mengemukakan bahwa dalam team games tournaments (TGT) setiap tim beranggotakan 4-5 orang yang memiliki
kemampuan
yang setara atas dasar hasil tes minggu sebelumnya. Siswa yang berprestasi paling rendah pada tiap kelompok mempunyai peluang yang sama untuk memperoleh poin bagi timnya sebagai siswa yang berprestasi tinggi.
Meskipun keanggotaan tim tetap sama, tetapi tiga orang yang mewakili tim untuk bertanding dapat berubah berdasarkan penampilan dan prestasi masing-masing anggota. Sebagai contoh siswa yang berprestasi rendah yang sebelumnya bertanding melawan siswa yang kemampuannya setara dapat bertanding melawan siswa yang berprestasi lebih tinggi ketika mereka menjadi lebih mampu.
Langkah-langkah dalam model pembelajaran kooperatif TGT adalah sebagai berikut:
1.
Kelompok (Team)
-
Membentuk kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen.
-
Memberitahu siswa tentang tugas yang harus dikerjakan oleh anggota kelompok.
2.
Presentasi Kelas (Class Presentation)
-
Menyampaiakan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
-
Menghimbau siswa bahwa materi yang disampaikan akan berguna pada saat game dan menentukan skor kelompok.
-
Menyampaikan/mempresentasikan materi pelajaran di dalam kelas
.
3.
Permainan (Games)
-
Memberikan game dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian materi.
-
Memberikan game dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kartu indek
-
Memberikan dan mengumpulkan skor kepada siswa yang menjawab benar.
4.
Kompetisi (Turnamen)
-
Membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
-
Mengkoordinasikan jalannya turnamen dengan prosedur pelaksanaan.
5.
Penghargaan (Team recognize)
-
Mengumumkan hasil penilaian dari pengumpulan skor turnamen.
-
Memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha yang telah dilakukan oleh individu maupun oleh kelompok.
C.
JIGSAW
J
igsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends,
1997
).
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997).
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dim
ana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997).
Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topic pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 1997) :
Kelompok Asal:
Kelompok Ahli :
Gambar
1:
Ilustrasi Kelompok Jigsaw
Gambar
2:
Pembentukan Kelompok Jigsaw
D.
CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition)
Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini dapat dikategorikan pembelajaran terpadu. Menurut Fogarty (1991), berdasarkan sifat keterpaduannya, pembelajaran terpadu dapat dikelompokkan menjadi: 1) model dalam satu disiplin ilmu yang meliputi model connected (keterhubungan) dan model nested (terangkai); 2) model antar bidang studi yang meliputi model sequenced (urutan), model shared (perpaduan), model webbed (jaring laba-laba), model theaded (bergalur) dan model integreted (terpadu); 3) model dalam lintas siswa.
Kelebihan dari model (CIRC)
antara lain:
1.
Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak;
2.
kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat siswa dan kebutuhan anak;
3.
seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama;
4.
pembelajaran terpadu dapat menumbuh-kembangkan keterampilan berpikir anak;
5.
pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis (bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemuai dalam lingkungan anak;
6.
pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa kearah belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna;
7.
menumbuhkembangkan interaksi sosial anak seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain;
8.
membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi guru dalam mengajar (Saifulloh, 2003).
Dalam pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu setiap siswa bertanggung
jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas (task), sehingga terbentuk pemahaman yang dan pengalaman belajar yang lama. Prinsip belajar terpadu ini sejalan dengan empat pilar pendidikan yang digariskan UNESCO dalam kegiatan pembelajaran. Empat pilar itu adalah :
”belajar untuk mengetahui (
learning to know
), belajar untuk berbuat (
learning to do
), belajar untuk menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam kebersamaan (
Learning to live together
)
”.
Fase
-fase pembelajaran CIRC
sebagai berikut:
a.
Fase Pertama, Pengenalan konsep.
Fase ini guru mulai mengenalkan tentang suatu konsep atau istilah baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. Pengenalan bisa didapat dari keterangan guru, buku paket, atau media lainnya.
b.
Fase Kedua, Eksplorasi dan aplikasi.
Fase ini memberikan peluang pada siswa untuk mengungkap pengetahuan awalnya, mengembangkan pengetahuan baru, dan menjelaskan fenomena yang mereka alami dengan bimbingan guru minimal.
Pada dasarnya, tujuan fase ini untuk membangkitkan minat, rasa ingin tahu serta menerapkan konsepsi awal siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan memulai dari hal yang kongkrit. Selama proses ini siswa belajar melalui tindakan-tindakan mereka sendiri dan reaksi-reaksi dalam situasi baru yang masih berhubungan, juga terbukti menjadi sangat efektif untuk menggiring siswa merancang eksperimen, demonstrasi untuk diujikannya.
c.
Fase Ketiga, Publikasi.
Pada fase ini Siswa mampu mengkomunikasikan hasil temuan-temuan, membuktikan, memperagakan tentang materi yang dibahas. Penemuan itu dapat bersifat sebagai sesuatu yang baru atau sekedar membuktikan hasil pengamatannya.. Siswa dapat memberikan pembuktian terkaan gagasan-gagasan barunya untuk diketahui oleh teman-teman sekelasnya. Siswa siap menerima kritikan, saran atau sebaliknya saling memperkuat argumen.
E.
TAI (Team
Accelerated Intruction)
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran indidvidual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru.
Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Model pembelajaran kooperatif TAI Menurut Slavin (2008:195-200) secara umum TAI terdiri dari 8 komponen utama yaitu :
(1)
Teams/ Kelompok
yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 peserta didik, Fungsi utama dari Teams adalah membentuk tim agar mengingat materi yang diberikan dan lebih memahami materi yang nantinya digunakan dalam mengerjakan lembar kerja sehingga bisa mengerjakan dengan baik. Dalam hal ini biasanya siswa menggunakan cara pembelajaran diskusi tentang masalah-masalah yang ada, membandingkan soal yang ada, mengoreksi beberapa miskonsepsi jika dalam tim mengalami kesalahan. Anggota kelompok yang mengalami kesulitan belajar dapat bertanya kepada anggota yang telah ditunjuk sebagai assisten atau anggota lain yang lebih tahu.
(2)
Placement Test/ Tes Pengelompokkan
Yaitu
pemberian pre-tes kepada peserta didik atau melihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru mengetahui kelemahan peserta didik pada bidang tertentu
.
Peserta didik diberi pre tes di awal pertemuan, kemudian peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang didapatkan dalam tes, sehingga didapatkan anggota yang heterogen (memiliki kemampuan berbeda) dalam kelompok.
(3)
Student Creative / Materi Kurikulum
Yaitu
p
ada proses pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang terdapat pada kurikulum yang berlaku dengan menerapkan tekhnik dan strategi pemecahan masalah untuk penugasan materi melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
(4)
Team Study/Kelompok belajar
Yaitu
tahapan tindakan belajar yang yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada peserta didik yang membutuhkan.
(5)
Team Scores and Team Recognition/ Penilaian dan pengakuan tim
Yaitu
pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
(6)
Teaching Group/ Mengajar kelompok
Yaitu
pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
(7)
Fact Test/ Lembar Kerja
Yaitu
pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh peserta didik.
(8)
Whole-Class Units/ Mengajar seluruh kelas
Yaitu
pemberian materi oleh guru kembali diakhir
waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Kelebihan
-kelebihan
pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut:
1)
Memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetisi.
2)
Lebih menekankan kerjasama kelompok
3)
Tiap kelompok mempelajari materi yang sama sehingga memudahkan guru dalam penanganannya.
[1]
http://iqbalali.com/
Share :
Facebook
Google+
Twitter
0 Response to "PEMBELAJARAN KOOPERATIF"
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Unknown
Lihat profil lengkapku
Popular Posts
CONTOH BISNIS PLAN PEMBUATAN TEMPE
A. NAMA PERUSAHAAN 1. YEAS TEMPE 2. Jl. Kampong baru no. 45 petung – pan...
Membuat Blog di Blogger.com
Diantara sekian banyak Situs yang memberikan layanan gratis untuk membuat Blog. Yang paling saya sukai adalah membuat Blog di Blogger.com ...
Pengertian dan Tujuan Kajian Pustaka
Kajian pustaka dalam penelitian, baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Bahkan tida...
Cara Mengganti Template Blog Blogspot
Tulisan ini saya peruntukan bagi anda yang suka dan sedang belajar ngeblog di Blogspot.com. Mungkin anda kurang merasa sreg den...
Cari DUWIT lewat ngeblog
Ngeblog memang bisa menjadi mengasyikkan dan menjadi hobi yang bagus. Malah bagi sebagian orang, ngeblog sudah menjadi alat me...
BISNIS PLAN
Dari eksplorasi yang saya lakukan atas bantuan Prof. Google, saya mengambil berapa poin penting. Sangat banyak situs yang menjelaskan bagai...
Keutamaan Ilmu
Ada sebuah hadist nabi saw yang tidak asing lagi ditelinga kita, yakni “ Aku laksana kota daripada ilmu dan Ali ra bak pintu daripada ilm...
Home » Tools dan Utilities » Mengembalikan Data Yang Hilang Dengan Software Gratis: Recuva Mengembalikan Data Yang Hilang Dengan Software Gratis: Recuva
File anda terhapus se cara tidak sengaja? Anda kehilangan file penting anda ketika komputer anda crash? Jangan panik dulu…dengan soft...
Melakukan Posting blog
Untuk melakukan Posting blog, tentunya kamu harus login terlebih dahulu dengan menggunakan Username dan password yang telah kamu buat...
Petualangan
Menuju Desa Ranu Pane Senengnya kalo lagi acara turin dengan temen-temen kali ini perjalanan nenuju desa Ranu Pane. Ranu pane merupak...
0 Response to "PEMBELAJARAN KOOPERATIF"
Posting Komentar